Jurnal Efektivitas Pembelajaran Dengan model LSQ



EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL LEARNING START WITH A QUESTIONS DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR  MATEMATIKA PADA SISWA SMP 57 MUHAMMADIYAH  MEDAN  T.P 2015/2016

DIAN HIDAYAT TAN JUNG
Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
ABSTRACK
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah 1). Apakah model learning start with a questions dapat meningkatkan efektivitas  pembelajaran matematika di kelas VII SMP Muhammadiyah 57 Medan T.P 2015/2016. 2). Apakah dengan menggunakan model learning start with a questions dapat meningkatkan kemampuan belajar matematika siswa kelas SMP Muhammadiyah 57 Medan T.P 2015/2016 dalam ranah kognitif. Penelitian ini bertujuan yaitu 1). Untuk mengetahui Apakah model learning start with a questions dapat meningkatkan efektivitas  pembelajaran matematika di kelas VII SMP Muhammadiyah 57 Medan T.P 2015/2016. 2). Untuk mengetahui Apakah dengan menggunakan model learning start with a questions dapat meningkatkan kemampuan belajar matematika siswa kelas SMP Muhammadiyah 57 Medan T.P 2015/2016 dalam ranah kognitif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 57 yang berjumlah 80 siswa, dengan rincian kelas VII-A berjumlah 40 siswa, VII-B berjumlah 40 siswa dan sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII-A sebagai kelas kontrol dan VII-B kelas eksperimen.
Dari hasil penelitian menggunakan uji t diperoleh thitung dan ttabel =1.66660  , untuk taraf signifikan  Hal ini menunjukkan bahwa thitung>ttabel, maka H0 ditolak dab Ha diterima. Dengan menggunakan uji gain, didapat rata-rata (x) = 0,767241379 dan besar persentase efektivitas penggunaan model learning start with a question sebesar 77%,dikelas eksperimen, sedangkan dikelas kontrol didapat rata-rata (y) = 0,088495575, dan besar persentase efektivitasnya (9%). Berdasarkan rincian hasil penelitian diatas, maka dapat disimpulkan belajar matematika menggunakan Model Learning Start With A Questions pada siswa SMP Muhammadiyah 57 Medan T.P 2015/2016 efektif pada materi Himpunan ditinjau dari Ranah Kognitif Siswa.
Kata Kunci : Efektivitas Pembelajaran Matematika Model Learning Start With A Questions.







PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang memilki peranan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu sebagai pembentuk pola pikir rasoinal dan pembentuk sikap logis, kritis, cermat, dan disiplin. Matematika juga sebagai salah satu ilmu dasar, baik aspek terapan maupun aspek penalarannya mempunyai peranan penting dalam upaya penguasaan ilmu dan teknologi. Hal ini menyebabkan matematika wajib di ajarkan dari pendidikan sekolah dasar, pendidikan menengah, sampai perguruan tinggi. Kenyataan yang ada sulitnya siswa  memahami pelajaran matematika sehingga hasil belajar siswa masih banyak di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Kondisi seperti ini menuntut perhatian dari berbagai pihak terutama guru hendaknya mampu menerapkan pembelajaran aktif selama proses pembelajaran. 
Pembelajaran merupakan proses belajar untuk mengembangkan peserta didik dalam kehidupannya. Proses pembelajaran pada hakikatnya merupakan interaksi antara dua unsur manusiawi, yakni peserta didik dan guru. Dalam interaksi tersebut, peserta didik sebagai subjek bukan objek belajar yang selalu dibatasi dan diatur oleh guru. Sebagai subjek dalam pembelajaran, peserta didik diharuskan aktif agar dapat belajar sesuai dengan bakat dan segala potensi yang dimilikinya. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di SMP Muhammadiyah 57 Medan tepatnya di kelas VIIA dan VIIB dengan guru mata pelajaran diperoleh informasi bahwa kemampuan belajar siswa masih rendah. Kenyataan ini dapat dilihat dari nilai ulangan harian siswa yang masih rendah, tidak banyak siswa yang dapat nilai tinggi, bahkan sebaliknya nilai yang rendah masih mendominasi nilai harian siswa kelas VII. Hal ini lebih jelas terlihat khususnya dikelas VIIB, dimana nilai siswa kelas VIIB masih jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan kelas VIIA dilihat dari nilai rata-rata siswa.
Berkaitan dengan pembelajaran matematika, ada banyak hal yang mengakibatkan rendahnya kemampuan belajar siswa, salah satunya yaitu kurangnya pemahaman siswa disaat pembelajaran. Untuk itu, untuk meningkatkan kemampuan belajar, tidaklah cukup hanya mendengar dan melihat saja, diperlukan adanya interaksi antara guru dan peserta didik, maupun antara sesama peserta didik, seperti mengajukan pertanyaan, mendiskusikan, dan bahkan mungkin mengajarkan rekan sesama. Dan dari hasil observasi juga dapat dilihat, bahwa siswa hanya melakukan aktifitas mendengarkan dan mencatat, yang mengakibatkan siswa bisa cendrung bosan bila hanya melakukan aktifitas itu dalam waktu yang lama, Tidak ada umpan balik dari peserta didik dan tidak ada pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dari peserta didik. Hal ini juga tidak lepas dari kesalahan dalam pemilihan model pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Banyak faktor yang mempengaruhi penyebab rendah / kurangnya pemahaman siswa terhadap Matematika, salah satu diantaranya adalah model yang digunakan oleh pengajar. Misalnya dalam pembelajaran yang berorientasi kepada pendekatan tradisional yang menempatkan peserta didik dalam proses belajar mengajar sebagai pendengar, Sebaliknya peran guru pada pembelajaran tersebut sangat dominan.
Oleh karena itu, pembelajaran matematika memerlukan suatu model yang dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa dengan merangsang siswa unutk aktif dalam bertanya. Model pembelajaran Learning Start with a question adalah pembelajaran aktif yang berawal dari suatu pertanyaan, Dimana siswa dilibatkan langsung dalam proses pembelajaran. Pada model Learning start with a questions ini siswa dituntut aktif dalam bertanya, guru memberikan kesempatan siswa untuk membaca materi yang akan dipelajari dan  berbagi ide atau gagasan dengan sesamanya dengan membentuk kelompok.
Dari pernyataan tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa sulitnya siswa dalam menerima pelajaran dan mengerjakan soal bukan karena siswa tersebut tidak pandai atau kurang mampu, melainkan kurangnya keterampilan siswa untuk aktif bertanya dan tidak efektifnya metode pembelajaran yang digunakan guru.Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1.) Apakah model learning start with a questions dapat meningkatkan efektivitas  pembelajaran matematika di kelas VII SMP Muhammadiyah 57 Medan T.P 2015/2016?  2.) Apakah dengan menggunakan model learning start with a questions dapat meningkatkan kemampuan belajar matematika siswa kelas SMP Muhammadiyah 57 Medan T.P 2015/2016 dalam ranah kognitif ?

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen, dengan membandingkan kemampuan belajar matematika siswa dengan menggunakan model learning start with a questions pada kelas eksperimen dan tidak menggunakan model learning start with a questions atau dengan metode konvensional pada kelas kontrol yang di lakukan dengan  pemberian pre-test untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan pos test untuk mengetahui kemampuan akhir siswa.
Kelompok
Pre test
Perlakuan
Pos test
Eksperimen
X1
Learning start with a question
X1
Kontrol
X2
Konvesional
X2
Keterangan :
X1 = kemampuan belajar matematika menggunakan model pembelajaran learning  start with a questuon pada kelas eksperimen.
X2 = kemampuan belajar matematika menggunakan metode konvesional pada kelas    kontrol.
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 57 Medan T.P 2015/2016 yang terdiri dari dua kelas, yang berjumlah 96 siswa, dengan perincian kelas VII-A 39 siswa dan kelas VII-B 34 siswa, dan Sampel diambil secara acak dari 2 kelas yang tersedia, yaitu siswa kelas VII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VII A sebagai kelas kontrol. Tes yang diberikan pada siswa berbentuk tes uraian yang berjumlah 10 soal yang terdiri dari tes awal (pre test) sebanyak 5 pertanyaan dan tes akhir (post test) sebanyak 5 pertanyaan.









PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
Tahapan dalam penelitian ini yang pertama melakukan uji coba untuk instrumen penelitian, yaitu uji kevaliditasan soal, uji reabilitas, tingkat kesukaran soal, dan daya pembeda.
Tabel4.1 Hasil Validitas
No
Nomor Soal
Skor Validitas
Keterangan
1
1
0,956342648
Valid
2
2
0,412236357
Valid
3
3
0,851531532
Valid
4
4
0,418479646
Valid
5
5
0,933877439
Valid
6
6
0,763725355
Valid
7
7
0,724967386
Valid
8
8
0,760197874
Valid
9
9
0,573204957
Valid
10
10
0,786030737
Valid
11
11
0,724967386
Valid
12
12
0,564695339
Valid
13
13
0,872118009
Valid
14
14
0,502175576
Valid
15
15
0,640273859
Valid
Dengan melihat hasil perhitungan Validitasnya, dimana nilai rhitung > rtabel (0,433) maka dapat dilihat bahwa soal diatas diperoleh 15 butir soal valid dari 15 soal yang diberikan.
Tabel4.2 Hasil Reabilitas
No
Varian/Item
Varian Total
Reliabilitas
1
8,128544423
2
5,671077505
3
6,143667297
4
7,844990548
5
6,143667297
6
7,844990548
7
5,671077505
8
8,31758034
9
8,128544423
10
5,293005671
11
5,671077505
12
10,58601134
13
6,143667297
14
4,820415879
15
4,820415879
Jumlah
101,2287335
830,2457467
0,917986215
Dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach untuk mencari Uji Reabilitasnya, dimana yang dicari adalah varian untuk semua soal untuk mendapatkan total variannya, maka didapat nilai reabilitas instrumen r11=   0,916669223 > 0,6. Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian dinyatakan Reliabel.

          Tabel4.3  Hasil tingkat kesukaran
No Butir
Soal
Jumlah Siswa
Indeks Kesukaran
Keterangan
1
23
0,7
Sedang
2
0,7
Sedang
3
0,2
Sukar
4
0,75
Mudah
5
0,25
Sukar
6
0,7
Sedang
7
0,75
Mudah
8
0,7
Sedang
9
0,75
Mudah
10
0,75
Mudah
11
0,75
Mudah
12
0,75
Mudah
13
0,25
Sukar
14
0,125
Sukar
15
0,125
Sukar









Berdasarkan hasil perhitungan data pada instrumen soal yakni hasil belajar maka diperoleh dari perhitungan dapat terlihat bahwa soal,4,7,9,10,11,12 memiliki kategori tingkat kesukaran mudah, Soal 1,2,6,8 memiliki kategori tingkat kesukaran sedang, dan untuk soal 3,5,13,14,15 memiliki kategori sukar.
Tabel4.4  Hasil daya pembeda
No Butir Soal
jumlah
Daya Pembeda
Keterangan
1
23
0,4
Cukup
2
0,4
Cukup
3
0,4
Cukup
4
0,5
Baik
5
0,5
Baik
6
0,5
Baik
7
0,5
Baik
8
0,5
Baik
9
0,5
Baik
10
0,5
Baik
11
0,5
Baik
12
0,5
Baik
13
0,5
Baik
14
0,3
Cukup
15
0,3
Cukup


Berdasarkan hasil perhitungan pada instrumen soal diatas dapat dilihat bawah soal 4,5,6,7,8,9,10,11,12,13 memiliki kategori baik , dan soal 1,2,3,14,15 memiliki kategori cukup.

Setelah diperoleh nilai belajar matematika siswa maka pengelolahan data dapat dilakukan untuk mencari nilai rata-rata dan simpangan baku variabel. Untuk lebih melihat jelas dapat dilihat dari tabel dan data berikut ini
Tabel4.5 Berikut ini adalah ringkasan deskripsi pada setiap kelas.
Statistik dasar
Eksperimen
Kontrol
Pre-test
Post-test
Pre-test
Pos-test
N
34
34
39
39
Mean(
84,2
76,5
Simpangan Baku(S)
29,9
10,7
14,6
14,9

Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi norma atau tidak. Untuk menentukan uji normalitas variabel X1 dan X2 digunakan rumus chi kuadrat pada taraf signifikan  dengan kriteria hitung 2 hitung < 2 tabel  maka data berdistribusi normal.
Tabel4.6
Kelas
2 hitung
2 tabel
Keterangan
Eksperimen
1.      Pre-test
2.      Post-test

9,678735515
7,216100597

12,592
11,07

Normal
Normal
Kontrol
1.      Pre-test
2.      Post-test

11,58780328
6,322880858

12,592
12,592

Normal
Normal
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 2hitung kedua sampel kurang dari 2tabel. Hal ini menunjukkan bahwa kedua data yang digunakan berdistribusi normal, karna memenuhi kriteria hitung 2 hitung < 2 tabel.










      Uji Homogenitas
            Setelah mengetahui bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, langkah selanjutnya adalah melakukan uji homogenitas.  Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua sampel memiliki varian yang sama. Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan tarap signifikan  
Tabel4.7
Pre-test
Varian
keterangan
Eksperimen
715,8431373
Terbesar
Kontrol
237,4199
Terkecil
Berdasarkan tabel diatas maka nilai Fhitung =  = 3,01509, karena n1 = 34 dan n2 = 39 maka nilai Ftabel dengan taraf signifikan  , pembilang = 34-1= 33 dan penyebut 39-1= 38 adalah 1,74133687, karena nilai Fhitung  > Ftabel, maka data sampel pre-test eksperimen dan kontrol tidak homogen.
Tabel4.8
Post-test
Varian
keterangan
Eksperimen
80,32888
Terkecil
Kontrol
246,41425
Terbesar
Berdasarkan tabel diatas maka nilai Fhitung =  = 3,06757 , karena n1 = 34 dan n2 = 39 maka nilai Ftabel dengan taraf signifikan  , pembilang = 34-1= 33 dan penyebut 39-1= 38 adalah 1,74133687, karena nilai Fhitung  > Ftabel, maka data sampel post-test eksperimen dan kontrol tidak homogen.
      Uji  Gain
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa. Perhitungan Uji Gain dapat diperoleh dari nilai pre-test dan nilai post-test masing-masing kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, Seperti tabel berikut:
Tabel4.9
Kelas
Perhitungan Uji Gain
Kriteria
Eksperimen
0,767
Tinggi
Kontrol
0,088
Rendah
Dari tabel Uji Gain diatas, untuk menghitung nilai Gainnya, dapat dicari dari operasi perhingan nilai Post-test dan pre-test pada setiap kelas. Maka didapat nilai Gain untuk Kelas Eksperimen 0,767  dan Kontrol 0,088. Berdasarkan kriteria uji Gain untuk kelas Eksperimen mempunyai kriteria Gain yang Tinggi, sedangkan untuk Kelas Kontrol mempunyai kriteria yang Rendah.




Uji t
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji T  yang mana jumlah sampelnya untuk tiap kelas berbeda, yaitu kelas Eksperimen 34 siswa sedangkan kelas kontrol 39 siswa dan nilai pre-test dan post-test nya tidak homogen.
                               , Sugiono(2013)
    
 
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dimana nilai Thitung > Ttabel , maka uji hipotesis dalam penelitian ini di terima.


















KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa melalui Model learning start with a questions dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa pada pembelajaran matematika pokok bahasan Himpunan siswa kelas VII SMP 57 Muhammadiyah Medan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata ketuntasan dan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran matematika yang menerapkan Model Pembelajaran learning start with a questions yang mengalami peningkatan hingga mencapai indikator keberhasilan.
B.     Saran
Telah terbuktinya penggunaan model pembelajaran learning start with a questions dalam meningkatkan kemampuan belajar siswa dilihat dari ranah kognitif siswa, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
1.      Guru diharapkan menjadikan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran learning start with a questions dalam mata pelajaran matematika khususnya pada pokok materi himpunan untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa.
2.      Guru dalam mengajar perlu memperhatikan paradigma-paradigma baru sehingga dalam mengajar tidak monoton.
3.      Guru perlu merancang pembelajran dengan sebaik-baiknya dengan menggunakan model yang tepat sesuai dengan kondisi dan situasi siswa yang akan diberi pelajaran.
4.      Dalam mengajar guru perlu menjadikan siswa sebagai jiwa dengan potensi yang lebih sehingga guru sebagai fasilitator dapat mengembangkan kemampuan siswa dengan sebaik-baiknya.
























DAFTAR PUSTAKA

Howard. 2008. Learning Start With A Questions (LSQ). (Online).(http : // www . fa dillawekay.wordpress.com/2013/04/24/ model – learning – start – with – a – questions/, diakses 9 Agustus 2015).
Kurniawan. 2005. Transformasi Pelayanan Publik. Blogspot, (Online). (http : // pen gertian – pengertian – info.blogspot.co.id/2015/08/pengertian – efektivitas – menurut – ahli.html, diakses 10 Agustus 2015).
Robins, Stephen R. 2006. Perilaku Organisasi. Blogspot, (Online). (http : // info dan pengertian.blogspot.co.id/2015/04/pengertian - kemampuan – ability menurut .html, diakses 10 Agustus 2015).
Slameto. 2003. Pengertian Belajar & Pengertian Pembelajaran. Akademia, (Online). (http://www.academia.edu/8793199/Pengertian_Belajar_and_Pengertian_Pembelajaran, diakses 9 Agustus 2015).
Slavin, Warli. 2012. Educational Psychology:Theory and Practice Eighty. United States Of American:Pearson Education, Inc.
Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Suryabrata, Sumadi. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo.
Syofian. 2012. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta : Bumi Aksara.

Komentar

Postingan Populer